Dikdas 29 Korpala: Membentuk Pribadi Berkarakter

     Pagi hari Sabtu 23 Januari 2016 sekitar pukul 07:00 wita, mengulang sejarah para pendahulu di Agustus 1985 yang telah melahirkan  satu organisasi bernama Korps Pencinta Alam (KORPALA) di puncak Gunung Bawakaraeng, maka di pagi yang hangat itu jejak langkah tersebut di torehkan kembali dengan semangat oleh tigabelas generasi penerus yang akan menjadi tumpuan harapan untuk kelanjutan regenerasi di Korpala Unhas.
     Ada yang berbeda dari pelaksanaan Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas tahun kepengurusan 2015-2016 ini, setelah di gagas dari Bulan Oktober 2015 sampai Januari 2016 selama tiga bulan berbagai tantangan menyertai perjuangan demi usaha mensukseskan Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas. Dari 23 orang yang berhasil lolos seleksi berkas, akhirnya menyisakan 13 orang yang mampu bertahan sejak proses pendidikan dasar dimulai pada jumat (15/01/2016) hingga berhasil menjejakkan kaki di puncak Gunung Bawakaraeng.
     Perjuangan tidak akan sia-sia jika masih ada niat tulus ikhlas dari lubuk hati untuk menuntaskan semua sesi tantangan sehingga menjadi motivasi yang mengantar kita mencapai tujuan. Pperbedaan pandangan adalah hal biasa yang menandakan adanya perubahan  yang semoga ke arah positif dan lebih baik. Sukses dalam pencapaian adalah hal yang dapat berbeda untuk dirasakan bagi setiap orang, tergantung seberapa besar perjuangan yang telah dilakukan dan membuahkan hasil.
     Begitupun saat dimulai rangkaian Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas, Bukan hanya peserta pendidikan yang akan di didik untuk menjadi anggota di Korpala Unhas, melainkan semua anggota baik anggota aktif dan pasif dalam tubuh Korpala Unhas, bahkan semua elemen yang terlibat dengan peran mereka masing-masing akan merasa di-didik kembali sebagaimana manusia. Itu semua demi suksesnya pelaksanaan Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas.

     Sabtu pagi di Bisseang Labboro sesuai hasil briefing jumat malam (15/01/2016), para peserta ditantang uji nyali dalam aplikasi materi tali-temali dan P4 (Pengenalan, Penggunaan, Perawatan Peralatan) dengan agenda kegiatan Prusiking Rappeling. Prusiking Rappeling adalah salah satu kegiatan dengan memanfaatkan simpul, jerat dan sambungan pada tali Prusik dan Cernmantel sebagai bantuan dalam melewati/menuruni tali tersebut. Kegiatan ini membutuhkan energi untuk mengangkat beban tubuh sendiri sekaligus uji psycology karena dengan lintasan setinggi kurang lebih 15 meter.
     Merujuk pada rencana operasional perjalanan (ROP) Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas, tepat minggu pagi (17/01/2016) pembukaan survival dilaksanakan setelah sarapan bubur kacang ijo, kemudian perangkat Dikdas XXIX di berangkatkan dengan diawali doa bersama di pimpin oleh Ketua Umum Korpala Unhas.
     Dalam perjalanan dari Bislab Maros menuju Lembanna Gowa, dengan topografi medan yang bervariasi seperti melewati hutan primer, bebatuan karst, hutan pinus yang luas, dan punggungan bukit dengan jurang di sebelah kiri-kanan adalah pemandangan biasa selama perjalanan untuk peserta Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas yang menjadi kelebihan dan nilai tersendiri bagi yang menjalani dengan damai.
     Di awal saya tegaskan bahwa ada yang beda dari sebelumnya, dalam rangkaian pelaksanaan yang semua perangkat terlibat sesuai porsi masing-masing. Dalam perjalanan lintas dua kabupaten dari Bislab Maros menuju Lembanna Gowa, salah satu anggota dalam perangkat Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas  pada Tim Sweeper adalah Kak Arul Dikdas XI bersama Kak Udi Dikdas VIII yang adalah pembina organisasi Korpala Unhas, rela mengikuti proses sesuai aturan walaupun dengan berbagai sanksi dari Pimpinan Operasi jika terdapat pelanggaran sebagai Tim Sweeper.
     Begitu juga saat menuju puncak Gunung Bawakaraeng, antusias anggota Korpala Unhas untuk terlibat begitu hangat di rasakan peserta pendidikan. Inilah yang menjadi semangat bagi para peserta dan perangkat Dikdas XXIX demi suksesnya Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas, variasi keterlibatan anggota dimulai dari keikutsertaan Bang Hero Fitrianto, yang  tergabung dalam tim leader bersama Bang Robi Karel Dikdas IV dan kak Piyu Dikdas XXVI berhasil mengawal peserta mencapai titik triangulasi Gunung Bawakaraeng.
Di Tim Sweeper menuju puncak Bawakaraeng ada kak Andi Dikdas 15, Kak Syam Dikdas 14 dan kak Ekky Dikdas 13 yang tergabung bersama dua orang dari Dikdas 26. Walaupun proses pendakian yang terasa tidak seperti masa muda dulu karena faktor usia, tetapi semangat mereka yang masih sama sehingga sukses pula mengawal mencapai titik Triangulasi Puncak Gunung Bawakaraeng.
     Kak Andi Dikdas 15 mengatakan, “ini pencapaian yang luar biasa bagi pengurus di Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas, baru kali ini ada pembina ikut jalan Dikdas dan pelaku sejarah seperti Bang Hero ikut dalam pendakian ke Puncak Bawakaraeng” tuturnya saat beristirahat sebelum melewati Pos 6 menuju Pos 7 titik Bulu Sarobaiya.

     Sesampai di titik 2830 Mdpl Puncak Bawakaraeng, ritual turun temurun di Korpala Unhas dilaksanakan dengan doa bersama di arahkan langsung oleh Pimpinan Operasi Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas, mengharapkan Rahmat dan Ridho dari Yang Maha Kuasa demi menjadi pribadi berbudi pekerti luhur yang berguna bagi orang yua, agama, nusa bangsa dan tanah air Indonesia.
     Pencapaian dengan terlaksananya Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas  ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak dan kesinambungan semua elemen yang terlibat langsung baik anggota Korpala Unhas dan orang-orang di luar Korpala Unhas sendiri. Tigapuluh orang yang terlibat dalam perangkat Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas  mengikuti rangkaian perjalanan selama 4 hari dari Bislab Maros menuju Lembanna Gowa.

     Dari awal keberangkatan sebanyak 13 peserta mampu bertahan dan melewati kondisi survival demi mendapatkan kembali jati diri mereka sebagai manusia seutuhnya yang berbudi pekerti luhur dengan karakter sebagai anak Korpala Unhas. Kembali dari puncak Bawakaraeng kami di sambut hangat di pinus Lembanna oleh pengurus dan beberapa anggota Korpala Unhas yang telah menunggu kedatangan anggota muda Korpala Unhas.

     Dengan rangkaian materi komplit yang telah mereka aplikasikan dilapangan, salah satu dari peserta dikdas mengatakan bahwa “setelah ikut pendidikan Korpala ini di banding sebelumnya, serasa tidak ada apa-apanya pribadi saya sebelumnya, saat diajarkan arti mensyukuri makanan, bahkan saya rasakan betul bahwa sebutir beras/nasi sangatlah berharga untuk tidak disia-siakan”. Belum lagi diajarkan untuk mengenali dan menghargai karakter masing-masing sesama peserta bahwa perbedaan adalah hal lumrah yang bisa membuat sesama manusia bahkan dengan alam dapat berinteraksi lebih harmonis dan dinamis. Ini sesuai penuturan beberapa peserta yang mereka sampaikan saat di laksanakan evaluasi untuk perjalanan 4 hari aplikasi materi lapangan seperti PPAT, Survival, Botani Zoology, Mountaineering, PPGD dan Navigasi Darat.
     Kami ucapkan selamat datang bagi kalian anggota baru, anggota muda Korpala Unhas. Semoga menjadi pribadi yang bertanggung jawab menghadapi tantangan hidup ke depannya sebagai bagian dari Korpala Unhas. Menjaga nama baik dan membuat bangga Korpala Unhas adalah tugas kita bersama sebagai satu keluarga dalam Organisasi Korpala Unhas.
     Bukan seberapa banyak melakukan kegiatan di alam terbuka, tapi seberapa baik kita menemukan esensi dari setiap kegiatan tersebut yang dapat menjadikan kita sebagai manusia-manusia yang lebih baik, berguna bagi hidup dan kehidupan sekitar.

Pimpinan Operasi
Pendidikan Dasar XXIX Korpala Unhas.
K 126 14 497

3 Responses to "Dikdas 29 Korpala: Membentuk Pribadi Berkarakter"

  1. Selamat buat Peserta, Panitia & Instruktur. Viva KORPALA
    Hilda Putong

    BalasHapus
  2. Cinta alam ? tanam pohon yuk :) sekarang ada program revolusioner lho, menanam pohon sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi atas penanaman dan kampanyenya, lumayan buat nambah dana kegiatan organisasi. Cari tahu caranya di : http://www.greenwarriorindonesia.com

    BalasHapus