Hari Pendidikan Nasional : Mengenal lebih dekat pendidikan KORPALA


hardiknas korpala
Tampak wajah -wajah heran dan sumringah setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan lapangan pendidikan dasar KORPALA yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu

Bagian Pertama
2 Mei baru saja berlalu. Hari di mana kita memperingatinya sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Hampir seluruh elemen pendidikan khususnya mahasiswa tumpah ruah berikut aksinya masing-masing. Sebagian besar menggelar parlemen jalanan. Beberapa ruas jalan diblokir bentangan spanduk serta ban bekas yang dibakar. Teriakan, pekikan berirama bersama tuntutan kepada pemerintah. Tetapi pemandangan seperti itu tidak kita temui di tahun ini. Betul, pandemi Covid-19 memaksa kita semua berdiam diri dalam soliter. Tanpa terkecuali setiap elemen mahasiswa.
Masalah pendidikan memang tak ada habisnya untuk dibahas. Ia akan tetap ada dan beriak selama nadi peradaban manusia masih berdetak. Seperti yang selalu didengungkan oleh Ali Syariati (1933-1977). Sosok revolusioner dari Negeri Iran ini dikenang akan konsep nya tentang pendidikan yang humanistik. Secara sederhana Humanistik memandang dan menempatkan manusia pada tingkatan yang mulia. Oleh karena itu segala proses pendidikan itu harus melihat manusia sebagai manusia, bukan sebagai objek apalagi sapi perah. Istilah Sapi perah ini terinspirasi dari coretan spanduk dari mahasiswa Unhas beberapa tahun lalu.
Senada dengan Ali Syariati dalam memandang manusia dan kemanusiaan di dalam dunia pendidikan, Paolo Freire (1921-1997) eksis melalui pemikirannya tentang pendidikan yang membebaskan. Menurutnya strata sosial seperti kaya-miskin hanya akan melahirkan kaum penindas dan  kaum tertindas. Pendidikan, bahkan seluruh aspek kehidupan harus adil dan bebas dari penindasan. Misalnya, coba bayangkan menjadi mahasiswa reguler dengan UKT paling murah harus merelakan meja kantin yang duluan kalian pesan kepada mahasiswa lain yang kebetulan dari jalur non subsidi (JNS/Mandiri). Mungkin cerita bisa berbeda kalau kalian adalah anak KORPALA. Heheh....
Pendidikan Korpala
KORPALA memandang pendidikan sebagai suatu hal yang penting. Baginya, pendidikan menjadi aspek utama bagaimana bisa survive di tengah carut-marut lembaga kemahasiswaan, khususnya Mahasiswa Pencinta Alam (MPA). Bahkan KORPALA mempunyai satu badan khusus untuk mengurusi segala konsep dan landasan mengenai pendidikan. Badan Pendidikan dan Pengembangan Keorganisasian (BP2K) begitulah badan itu dikenal.
BP2K mendapat tempat khusus dalam hierarki kekuasaan di KORPALA. Ia berdiri bebas tanpa intervensi siapa pun, termasuk Ketua Umum sekalipun. Maka di situlah perbedaan antara BP2K dengan Kemendikbud. Maka jangan pula menyamakan Nadiem Makarim dengan Abdul Giffari, nama yang terakhir kali menjadi koordinator BP2K berjalan. Pada tulisan ini pula penulis ingin menyampaikan terima kasih karena telah diizinkan mengakses kembali Konsep, Juklak dan Juknis Pendidikan.
Hampir semua organisasi pencinta alam mengemas pola perekrutan anggota dengan judul pendidikan. Pun halnya dengan KORPALA Unhas. Pada konsep pendidikan KORPALA, khususnya di Bab II pasal 2.a berbunyi sebagai berikut “ Pendidikan (dasar) sebagai media resmi bagi civitas akademika Unhas untuk menjadi anggota aktif KORPALA Unhas”. Jika dimaknai secara mendalam maka siapa pun civitas akademika Unhas, mau dia mahasiswa jalur reguler atau Mandiri (bayar lebih banyak), tetap harus melewati anak tangga yang sama. Dia pun harus menyantap bubur kacang ijo dari kuali yang sama.
Lalu apakah pendidikan KORPALA tersebut telah berlabuh di tujuan. Belum. Fase ini hanya memastikan bahwa KORPALA menerima manusia terdidik, atau setidaknya telah melewati pendidikan. Hero Fitrianto bahkan mengilustrasikan KORPALA sebagai sebuah dapur. Menurut anggota Korpala jebolan non-Dikdas ini setiap anggota adalah tepung. Seketika masuk ke dalam dapur bernama KORPALA ia juga harus berperan sebagai Koki. Ia bebas berdialektika, dan nantinya akan menentukan apakah tepung tadi akan menjadi donat, kue lapis atau bahkan tidak menjadi apa-apa (produk gagal). Tulisan lengkapnya bisa dicek di sini

>>> Bersambung...

Oleh : Muh. Ihsan | K. 125 14 489 | Ketua Umum KORPALA Unhas Periode 2015-2016

0 Response to "Hari Pendidikan Nasional : Mengenal lebih dekat pendidikan KORPALA"

Posting Komentar