Diskusi Bersama Penggiat Lingkungan Perancis, EVRARD WENDENBAUM

La volition est la cle du changement : Kemauan adalah kunci perubahan

Kedatangan Evrard Wendenbaum disambut hangat oleh sejumlah anggota KORPALA saat berkunjung ke Mabes KORPALA Unhas. Sebagaimana telah diketahui sebelumnya fokus beliau sebagai seorang Movie maker, fotographer and Explorer yang juga adalah tokoh penggiat kelestarian lingkungan di negeri mode Perancis, dalam kunjungan kali ini murni untuk berdiskusi dengan anggota KORPALA Unhas terkait kerjasama kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan ke depannya.

Perlu diketahui, Evrard Wendenbaum berasal dari negara Perancis, sebagai Presiden yang juga founder di NGO Naturevolution, merupakan organisasi lingkungan yang bekerja untuk melestarikan dan meningkatkan pengetahuan tentang keanekaragaman hayati.

Tepat siang di hari selasa (7/11/2017),  bertandang ke Mabes KORPALA Unhas merupakan yang kesekian kalinya namun momentum saat ini sedikit berbeda dengan rencana adanya agenda “Internal Discussions” yang diadakan oleh pengurus KORPALA Unhas periode tahun 2017.
korpala unhas diskusi
Suasana diskusi bersama Evrard Wendenbaum  di ruang pertemuan D4 KORPALA Unhas.
“Sebenarnya ini agenda Sharing dengan Evrard terkait kegiatan ekspedisi yang pernah dilaksanakan bersama ditahun 2015, yaitu Ekspedisi Matarombeo 2015. Namun kami juga meminta kesediaan beliau berbagi tips and trick dalam pelaksanaan kerjasama ekspedisi internasional” Kata Rambo, sapaan akrab Ketua Umum KORPALA Unhas periode 2017.

Sesi diskusi yang menarik bagi anggota KORPALA Unhas untuk terlibat, disamping mendapatkan informasi seputar ekspedisi Matarombeo 2015, juga mengasah skills dalam menggunakan bahasa internasional bahasa inggris tentunya. Dibantu oleh Kak Nina salah satu anggota KORPALA Unhas yang menjadi translater atau penterjemah sehingga diskusi berjalan apik dengan keaktifan peserta diskusi.

Sekitar pukul 13:30 WITA, diskusi pun dibuka oleh pengarah, Kanda Accul salah satu member of KORPALA terlibat langsung dalam kegiatan Matarombeo Trip 2017 yang telah terlaksana bulan oktober lalu bersama tim Perancis. Kegiatan yang dilaksanakan kurang lebih 1 bulan lamanya di Pegunungan Matarombeo dengan banyak item kegiatan kepetualangan didalamnya.

Memulai presentasi, Evrard menggugah kami dalam hal pelaksanaan kegiatan ekspedisi yang tidak mengenal musim, juga usaha usaha yang dilakukan untuk mendapatkan sponsor kegiatan dan kerjasama dengan berbagai pihak ahli yang mendukung kesuksesan ekspedisi. Disampaikan olehnya bahwa dalam setahun bisa saja berangkat melakukan ekspedisi beberapa kali, tergantung lokasi, konsep dan estimasi waktu pelaksanaan ekspedisi.

“sejak tahun 1999 ekspedisi ke Aconcagua telah di lakukan, kemudian tahun 2000 ke Turki dan Algeria, selanjutnya ke Irlandia pada tahun 2002. Tahun –tahun berikutnya ekspedisi ke India Selatan, Himalaya, Madagaskar, Maroko, Alaska, Pakistan, Greenland. Hanya perjalanan ekspedisi ke Madagaskar yang begitu berkesan, I brought a bicycle, but never riding it because the path is so difficult” begitu tutup Evrard.

evrard korpala unhas
Evrard Wendenbaum saat diskusi di ruang pertemuan D4 KORPALA Unhas.
Berkaitan selama kegiatan Matarombeo Trip Oktober 2017, menurut Evrard ada banyak perubahan signifikan yang terjadi di sekitar gugusan karst Matarombeo sejak 2014 lalu. Pembabatan hutan tanpa pertimbangan bebas dilakukan pengembang karena kepentingan lahan untuk perkebunan dan pertambangan yang sangat meresahkan. 

Padahal kita ketahui bersama ketika hutan seenaknya dibabat maka otomatis akan hilang produktifitasnya, menyebabkan rendahnya kualitas oksigen, potensi longsor di daerah lereng juga ketinggian, tercemarnya sumber mata air, terganggunya habitat flora dan fauna, ekosistem yang rusak membuat kehidupan manusia tidak seimbang. Bahkan imbas negative bukan hanya ada di wilayah pembabatan hutan tersebut, ada banyak efek berkelanjutan yang ditimbulkan dan pasti berpengaruh pada  hajat hidup makhluk dimuka bumi. 

Pembabatan areal hutan karena perkebunan merica yang kebanyakan di dataran tinggi, kemudian perkebunan kelapa sawit yang merambah kawasan hutan semakin luas, belum lagi tambang nikel yang dikelola sepenuhnya oleh pihak asing. Indikasi menyinggung dari Evrard  sempat terdengar menyoal tambang nikel. Evrard menyatakan :
“kenapa kalian diam saja saat sumber daya alam kalian di eksploitasi oleh asing, perusahaan asing datang ke Negara kalian, memanfaatkan sumber daya alam, mendatangkan pekerja dari Negara mereka sendiri, membawa hasil tambang pulang ke negaranya, kemudian mengolah dan menjual kembali ke kalian di Indonesia ini, padahal itu semua  adalah hak dan punya masyarakat indonesia,.. tutup Evrard.

Dilanjutkan pula “Dengan bebas mereka merusak hutan, kemudian membuang limbah tanpa ada upaya mengelola sehingga merusak sumber mata air juga struktur dan komposisi kesuburan tanah”..

And you keep silent ???

It’s so funny my friends !
diskusi korpala unhas
Bersih Pantai. Karena sampah yang begitu banyak sehingga pembersihan dilakukan secara bersama.

Satu hal sederhana yang diceritakan Evrard dapat menjadi pesan bagi kita sekalian, ini muncul saat mereka berada di wilayah kepulauan Sombori dan melakukan pembersihan di sepanjang pantai  salah satu pulau yaitu pulau Kokoh. Begitu banyak macam sampah didapatkan sampai Evrard berpesan untuk mengurangi penggunaan bahan plastic baik dari botol minuman, kantongan, bungkus makanan instan dll.

Pentingnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan bahan yang berpotensi menjadi sampah sangatlah dibutuhkan untuk mengurangi volume sampah baik wilayah pemukiman atau pinggir pantai. Seluruh pihak berhak mengambil peran untuk meng- Edukasi setiap lapisan masyarakat, begitupun wisatawan yang melakukan kunjungan wisata. Misal : penggunaan gelas/botol plastic air mineral dapat ditekan dengan penggunaan wadah air minum isi ulang. Mulai dari hal –hal kecil namun positif, dan itu dapat dimulai dari saat ini, pada diri sendiri.
Viva KORPALA Unhas !

- K.126 14 497

2 Responses to "Diskusi Bersama Penggiat Lingkungan Perancis, EVRARD WENDENBAUM"